Selama berdekade-dekade, Hong Kong merupakan salah satu pusat perdagangan paling penting di dunia. Lokasinya yang strategis, dan kebijakan ekonominya yang berorientasi pada kebebasan ekonomi telah membuat Hong Kong sebagai salah satu wilayah paling makmur di Asia.
Sejarah Hong Kong yang unik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kenyataan tersebut. Setelah Inggris mengembalikan Hong Kong pada tahun 1997 ke Republik Rakyat China, Pemerintah China berkomitmen untuk memberlakukan sistem yang berbeda dari sistem politik dan ekonomi yang diterapkan di Negeri Tirai Bambu tersebut, yang dikenal dengan nama “Satu Negara, Dua Sistem” (One Country, Two Systems).
Namun, akhir-akhir ini, China menunjukkan keinginannya untuk memperkuat genggaman dan kekuasaannya atas Hong Kong. Hal ini bisa dilihat dari upaya China untuk menekan gerakan demokratisasi di Hong Kong, yang memicu demonstrasi besar-besaran tahun 2020 lalu.
Terkait dengan hal tersebut, lantas bagaimana prospek masa depan Hong Kong di tahun-tahun mendatang? Apakah dengan semakin menguatnya genggaman China terhadap Hong Kong, masa depan Hong Kong sebagai salah satu macan Asia dan pusat perdagangan dunia semakin terancam?
Untuk membahas mengenai hal tersebut, Suara Kebebasan menyelenggarakan diskusi webinar Forum Kebebasan yang mengangkat topik “Prospek Masa Depan Hong Kong di Bawah Kekuasaan China”. Menjadi pembicara dalam diskusi ini adalah Wartawan Senior Kompas, Rene Pattiradjawane. Beliau merupakan alumni National Taiwan Normal University, dan Kepala Biro Hong Kong untuk Harian Kompas dari tahun 1996 – 2008.
Diskusi ini akan dilaksanakan melalui Zoom, pada:
Jumat, 19 Maret 2021
Pukul: 19.00 – 21.00 WIB.
Pendaftaran dapat melalui: http://bit.ly/forkes28
Untuk Zoom link, password, dan meeting ID akan diberikan panitia setelah melakukan pendaftaran.
Terima kasih banyak.
Salam Kebebasan!
