Aksi terorisme belum lama ini terjadi di Indonesia. Pada tanggal 28 Maret lalu, terjadi ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral di Makassar yang dilakukan oleh ekstrimis. Pada tanggal 31 Maret lalu, kembali terjadi penembakan yang di Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) yang menewaskan penembak tersebut.
Kedua serangan tersebut tentu bukan merupakan serangan teror pertama yang dilakukan oleh ekstrimis di Indonesia. Masih segar di ingatan kita berbagai serangan teror yang terjadi di tanah air, mulai dari Bom Bali, Bom di Hotel Marriot, hingga pemenggalan dan pembunuhan di Sigi, Sulawesi Tenggara, bulan November lalu.
Sebagian dari serangan tersebut dilakukan dalam bentuk bom bunuh diri yang menghabisi nyawa pelaku teror tersebut. Tidak jarang juga, serangan tersebut dilakukan oleh keluarga dan pasangan suami-istri yang rela menghilangkan masa depan mereka untuk membunuh orang lain yang tidak bersalah.
Lantas, mengapa serangan teror terus terjadi di Indonesia? Apa upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi serangan tersebut? Dan bagaimana peran doktrin-doktrin keagamaan yang disalahgunakan oleh sebagian pihak untuk mengindoktrinasi para pelaku teror tersebut untuk membunuh orang lain?
Untuk membahas topik tersebut, Suara Kebebasan menyelenggarakan diskusi webinar Forum Kebebasan yang mengangkat tema “Keamanan, Indoktrinasi, dan Terorisme di Indonesia”. Menjadi pembicara dalam diskusi ini adalah Dosen Universitas Paramadina dan Pengurus Lakpesdam-PBNU, Suratno Muchoeri, dan Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Alif Satria.
Diskusi ini akan dilaksanakan melalui Zoom, pada:
Jumat, 9 April 2021
Pukul: 19.00 – 21.00 WIB.
Pendaftaran dapat melalui: http://bit.ly/forkes29
Terima kasih banyak.
Salam Kebebasan!