Bila saya meminta Anda untuk membayangkan nama self-made miliuner perempuan asal Amerika Serikat, siapa yang kira-kira muncul di pikiran Anda? Apakah Oprah Winfrey, Martha Stewart, Sheryl Sandberg, atau (bila Anda masuk dalam generasi Z), Kylie Jenner?
Jauh sebelum para miliuner perempuan tersebut lahir, Amerika Serikat sudah memiliki self-made millionaire perempuan pertama, yang merupakan seorang perempuan Afro-Amerika. Tokoh tersebut adalah Sarah Breedlove, yang lebih dikenal publik dengan nama Madam C. J. Walker.
Lahir pada tahun 1867, Madam C. J. Walker mendapatkan kekayaannya dengan membangun Perusahaan Manufaktur Madam C. J. Walker (Madam C. J. Walker Manufacturing Company) yang memproduksi produk-produk perawatan rambut yang dikhususkan untuk perempuan kulit hitam di negeri Paman Sam tersebut. Para perempuan Afro-Amerika pada masa itu, sangat sulit mendapatkan berbagai produk kecantikan dan perawatan tubuh karena diskriminasi rasial yang mereka alami.
Kisah hidup Madam C. J. Walker yang luar biasa tersebut diabadikan dalam miniseries berjudul “Self-Made: Inspired by the Life of Madam C. J. Walker”, yang diproduksi oleh Netflix. Dalam miniseries yang dilucurkan pada bulan Maret tahun 2020 lalu, aktor kawakan Olivia Spencer menjadi pemeran utama yang memerankan Madam C. J. Walker.
Sarah Breedlove yang lahir pada tahun 1867 merupakan seorang pertama di keluarganya yang terlahir dalam keadaan bebas, setelah Proklamasi Emansipasi (Emancipation Proclamation) pembebasan budak oleh Presiden Abraham Lincoln pada tahun 1863. Sejak kecil, untuk memenuhi kebutuhannya, ia bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) berbagai keluarga-keluarga kulit hitam.
Sarah pada tahun 1882, di usia 14 tahun, menikah untuk yang pertama kalinya, dan memiliki seorang anak perempuan bernama Leila. Ia menikah untuk yang kedua kalinya pada tahun 1894. Setelah bercerai pada tahun 1903, Sarah menikahi seorang salesman dari kota St. Louis, Missouri, bernama Charles Joseph “C. J.” Walker. Melalui pernikahannya inilah, Sarah dikenal dengan nama Madam C. J. Walker.
Pekerjaan sehari-hari Sarah sebagai ART, salah satunya adalah mencuci baju dengan menggunakan tangan, membuat kulit dan rambutnya rusak. Hal tersebut membuat kepercayaan dirinya menjadi semakin menurun, sampai ia bertemu dengan seorang pedagang produk kosmetik bernama Addie Munroe, yang terinspirasi dari tokoh nyata bernama Annie Malone.
Addie Munroe membuat produk perawatan rambut yang bisa menumbuhkan kembali rambut perempuan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Addie memberi pelayanan perawatan rambut kepada Sarah dengan bayaran mencuci baju. Hasil yang sangat positif tersebut mendorong Sarah ingin bekerjasama dengan Addie untuk menjual produknya. Namun, Addie menolak karena mengganggap Sarah tidak memiliki wajah dan fisik yang bagus yang bisa ditampilkan untuk menjual produk kecantikan.
Merasa sakit hati, Sarah akhirnya bertekad untuk membuat ramuannya sendiri yang dapat merawat dan menumbuhkan rambut bagi perempuan. Ia akhirnya menemukan ramuan yang pas, dan bahkan lebih baik daripada produk yang dibuat oleh Addie Munroe, karena memiliki aroma yang bagus, tidak seperti produk Addie yang memiliki aroma kurang sedap.
Setelah berjuang keras dalam memasarkan produknya, Sarah akhirnya berhasil menjual banyak produk kecantikannya kepada para perempuan Afro-Amerika yang menetap sekitar tempat tinggalnya. Setelah bisnisnya semakin meningkat, Madam C. J. Walker, beserta suami dan anaknya, Leila, pindah ke kota Indianapolis di negara bagian Indiana, di mana terdapat komunitas Afro-Amerika yang besar.
Madam C. J. Walker membuka salon dan menjadikan rumah barunya di Indianapolis sebagai pabrik untuk memproduksi produk kecantikannya. Namun, karena kesalahan menantunya, yang juga bekerja di perusahannya tersebut, tempat pembuatan produk tersebut terbakar habis.
Madam C. J. Walker akhirnya bersikeras untuk bangkit kembali untuk membangun bisnisnya, dan berniat mencari investor dari komunitas bisnis kelompok Afro-Amerika. Namun, karena pada masa itu kelompok bisnis Afro-Amerika didominasi oleh laki-laki, para pengusaha perempuan seperti Madam C. J. Walker menjadi terhambat berkembang dan mendapatkan investor, karena banyak pebisnis laki-laki kulit hitam yang takut mereka akan tersaingi oleh pebisnis perempuan.
Madam C. J. Walker bahkan tidak memiliki kesempatan untuk berbicara di konferensi bisnis kelompok Afro-Amerika. Akhirnya, dalam salah satu sesi, ia nekat naik ke panggung dan berorasi bahwa pebisnis perempuan kulit hitam juga sama pentingnya dengan pengusaha laki-laki untuk membangun ekonomi masyarakat kulit hitam yang mengalami diskriminasi selama bergenerasi-generasi.
Orasi tersebut akhirnya menginspirasi banyak istri-istri pebisnis dan pengusaha Afro-Amerika yang hadir dalam konferensi tersebut. Mereka akhirnya mengumpulkan uang untuk diinvestasikan ke perusahaan kosmetik Madam C. J. Walker, agar Madam C. J. Walker bisa membangun pabrik yang layak untuk memproduksi produk-produknya,
Bisnis Madam C. J. Walker semakin meningkat yang membuat ia dapat membuka salon di berbagai kota-kota besar di Amerika Serikat. Salah satunya adalah wilayah Harlem di New York City yang kelak akan menjadi salah satu pusat kebudayaan warga Afro-Amerika di negeri Paman Sam. Madam C. J. Walker juga mempekerjakan ribuan karyawan yang sebagian besar adalah perempuan, membangun yayasan untuk membiayai pendidikan kaum perempuan kulit hitam di Amerika Serikat, serta mendukung banyak organisasi-organisasi pegiat hak-hak sipil bagi warga kulit hitam dan warga non-kulit putih di Amerika. Salah satunya adalah The National Association for the Advancement of Colored People (NAACP).
Madam C. J. Walker akhirnya sukses menjadi miliuner self-made perempuan pertama di Amerika Serikat. Berdasakan data Guinness, total asset Madam C. J. Walker mencapai 1 juta Dollar Amerika, atau sekitar 14,9 juta Dollar dengan kurs saat ini (The Oprah Magazine, 2020). Madam C. J. Walker juga akhirnya bisa membeli rumah mewah di pemukiman kulit putih kaya di kota New York, dan bertetangga dengan banyak pengusaha besar pada masa itu. Salah satunya adalah industrialis minyak ternama, John D. Rockefeller. Madam C. J. Walker tutup usia karena penyakit ginjal pada tahun 1919 di usia ke-51 tahun.
Sebagai penutup, Madam C. J. Walker membangun perusahaan dan kekayaannya bukan dengan merampas dan merampok orang lain, namun dengan memberi manfaat bagi orang lain. Ia telah sukses membantu jutaan kaum perempuan kulit hitam di Amerika Serikat untuk merawat rambut dan dirinya, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Kisah hidup Madam C. J. Walker adalah contoh bagaimana melalui tekad yang kuat, kerja keras, inovasi, dan keinginan untuk membantu sesama, telah membuat seseorang dapat meraih kesuksesan yang besar, bahkan ketika ia hidup di masyarakat yang sangat tidak adil dan diskriminatif, seperti di Amerika Serikat di abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Referensi
https://www.oprahmag.com/entertainment/tv-movies/a31484263/madam-cj-walker-facts/ Diakses pada 22 Agustus 2020, pukul 23.45 WIB.

Haikal Kurniawan merupakan editor pelaksana Suara Kebebasan dari Januari 2020 – Januari 2022. Ia merupakan alumni dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Haikal menyelesaikan studinya di Universitas Indonesia pada tahun 2018 dengan judul skripsi “Warisan Politik Ronald Reagan Untuk Partai Republik Amerika Serikat (2001-2016).”
Selain menjadi editor pelaksana dan kontributor tetap Suara Kebebasan, Haikal juga aktif dalam beberapa organisasi libertarian lainnya. Diantaranya adalah menjadi anggota organisasi mahasiswa libertarian, Students for Liberty sejak tahun 2015, dan telah mewakili Students for Liberty ke konferensi Asia Liberty Forum (ALF) di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun bulan Februari tahun 2016, dan Australian Libertarian Society Friedman Conference di Sydney, Australia pada bulan Mei 2019. Haikal saat ini menduduki posisi sebagai salah satu anggota Executive Board Students for Liberty untuk wilayah Asia-Pasifik (yang mencakup Asia Tenggara, Asia Timur, Australia, dan New Zealand).
Haikal juga merupakan salah satu pendiri dan koordinator dari komunitas libertarian, Indo-Libertarian sejak tahun 2015. Selain itu, Haikal juga merupakan alumni program summer seminars yang diselenggarakan oleh institusi libertarian Amerika Serikat, Institute for Humane Studies, dimana Haikal menjadi peserta dari salah satu program seminar tersebut di Bryn Mawr College, Pennsylvania, Amerika Serikat pada bulan Juni tahun 2017.
Mewakili Suara Kebebasan, Haikal juga merupakan alumni dari pelatihan Atlas’s Think Tank Essentials yang diselenggarakan oleh Atlas Network pada bulan Februari 2019 di Colombo, Sri Lanka. Selain itu, ia juga merupakan alumni dari workshop International Academy for Leadership (IAF) yang diselenggarakan oleh lembaga Friedrich Naumann Foundation di kota Gummersbach, Jerman, pada bulan Oktober 2018.
Haikal dapat dihubungi melalui email: haikalkurniawan@studentsforliberty.org.
Untuk halaman profil Haikal di Students for Liberty dapat dilihat melalui tautan ini.
Untuk halaman profil Haikal di Consumer Choice Center dapat dilihat melalui tautan ini.