
Artikel Dasar Libertarianisme kali ini membahas mengenai kebebasan negatif dan kebebasan positif. Galang Taufani, Editor Pelaksana Suara Kebebasan, mengangkat pembahasan mengenai hal ini dari artikel “Why are negative and positive liberty? And why does it matter?” yang ditulis oleh Aaron Ross Powell, Direktur dan Editor Libertarianism .org.*
Sejumlah besar perdebatan muncul antara pemikir politik libertarian dan non-libertarian berkaitan dengan perbedaan dan mempertentangkan antara kebebasan negatif dan positif. Kedua istilah teknis dalam filsafat politik ini memainkan peran besar dalam menentukan batas-batas tindakan negara yang diperbolehkan dan menetapkan apa yang harus dilakukan oleh negara sejak awal.
Jika kita ingin memulai dengan sangat sederhana, definisi masing-masing dari dua kata bisa dijelaskan bahwa kebebasan negatif berarti “kebebasan dari”, sedangkan kebebasan positif berarti “kemampuan untuk.” Selain itu, cara untuk menjelaskan kebebasan negatif dan positif adalah bahwa dengan melihat kebebasan negatif sebagai tentang tidak adanya batasan eksternal, sedangkan kebebasan positif adalah tentang tidak adanya batasan internal.
Contohnya, Jack tinggal di New York. Ia ingin pergi ke California untuk mengunjungi keluarganya. Jika menggunakan kebebasan negatif, maka Jack bebas pergi ke California jika tidak ada yang secara aktif mencegahnya melakukannya. Dengan demikian, kebebasan negatifnya akan dilanggar jika tetangganya mengunci Jack di ruang bawah tanah, atau jika seseorang mencuri mobilnya.
Tetapi, bagaimana jika Jack sangat miskin sehingga dia tidak mampu membeli mobil atau tiket pesawat? Bagaimana jika Jack sakit dan secara fisik tidak siap untuk perjalanan? Dalam kasus ini, tidak ada orang yang mencegah Jack pergi ke California. Maka, kebebasan negatif Jack tetap utuh. Namun, dia tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi keinginannya dan karenanya, dari sudut pandang kebebasan yang positif, dia tidak bebas.
Dalam konteks filosofi politik, berkaitan dengan apa yang boleh dilakukan oleh negara dan apa yang seharusnya dilakukan, pemerintah melindungi kebebasan negatif Jack dengan mencegah tetangga mengunci dan mencegah pencuri mencuri mobil Jack. Jika negara tidak dapat mencegah tindakan ini, negara dapat menghukum pelakunya, sehingga mengurangi kemungkinan pelanggaran kebebasan serupa lainnya. Selain itu, negara mungkin memaksa pelanggar untuk memberi kompensasi atau ganti rugi kepada Jack.
Bagaimana dengan negara yang ditugaskan untuk secara langsung mempromosikan kebebasan positif Jack? Beberapa hal yang mungkin terjadi diantaranya adalah negara tersebut akan mengenakan pajak kepada warganya untuk membelikan Jack mobil yang tidak mampu dibelinya. Mungkin juga menggunakan pendapatan itu untuk membayar perawatan medis yang dibutuhkan Jack untuk bangkit kembali agar dia bisa bepergian. Sebuah negara yang berfokus pada kebebasan positif akan mengambil langkah-langkah aktif untuk memastikan Jack tidak hanya bebas untuk mengejar keinginannya, tetapi juga memiliki sumber daya untuk mencapainya.
Apakah negara seharusnya hanya memperhatikan kebebasan negatif dan tidak boleh secara aktif mempromosikan kebebasan positif? Penjelasannya, bahwa untuk memberi beberapa orang sumber daya yang mereka butuhkan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, hal ini harus mengambil sumber daya dari orang lain. Uang yang digunakan Jack untuk membeli mobil atau membayar tagihan medisnya adalah uang yang sekarang tidak perlu dibayar orang lain untuk mobil atau tagihan medisnya sendiri. Jika negara mencoba untuk menghindarinya, misalnya dengan memaksa dokter untuk memberikan Jack perawatan medis gratis, itu telah melanggar kebebasan negatif dokter untuk menggunakan waktunya sesuai keinginannya.
Bahkan beberapa pandangan menjelaskan bahwa libertarian menganggap bahwa kebebasan positif tidak ada atau bukan sesuatu yang harus dipedulikan. Oleh karena itu, penting untuk menempatkan kebebasan negatif dan positif secara tepat dengan melihat batas jelas masing-masing, di mana dua hal itu memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
Kadang-kadang memang berat untuk menempatkan “kebebasan” dalam kebebasan positif dan menyatakan bahwa satu-satunya kebebasan sejati adalah negatif. Dan itu mungkin benar. Faktanya, membiarkan baik negatif maupun positif untuk mengklaim label kebebasan dapat membuat lebih sulit untuk berdebat melawan negara yang secara aktif mencoba mempromosikan yang pertama dengan mengorbankan yang terakhir. Lagipula, siapa yang ingin ditempatkan dalam posisi berdebat melawan “kebebasan”?
Dalam hal ini, kita mungkin lebih baik mengatakan bahwa hanya kebebasan negatif yang benar-benar kebebasan, sedangkan kebebasan positif harus diberi nama seperti “kekuatan” atau “kapasitas.” Tetapi, menerima itu tidak berarti kita harus mengabaikan perbedaan seperti yang digunakan dalam literatur saat ini, atau bahwa kita tidak boleh mendengarkan mereka yang ingin terus berbicara tentang kebebasan positif.
Lantas, apa yang dapat disimpulkan dari uraian di atas? Kebebasan negatif dan positif harus dipahami dengan cara yang tepat dan berdasarkan konteks yang ada. Pada dasarnya, baik hak negatif dan positif merupakan kebebasan yang dimiliki setiap individu. Jaminan akan kebebasan negatif serta dukungan dan perlindungan atas kebebasan positif merupakan suatu keharusan
Selain itu, menempatkan aspek kebebasan negatif dan positif dalam perspektif yang tepat adalah sebuah keniscayaan. Hal ini harus diwujudkan, di mana perlindungan kebebasan negatif adalah sebuah hal yang fundamental dan harus dijunjung tinggi seiring dengan adanya kebebasan positif yang ada.
Dalam praktiknya, termasuk di Indonesia, penting untuk memahami kebebasan negatif dan positif karena seringkali kebijakan yang alih-alih dibuat untuk menghormati kebebasan, justru menegasikan kebebasan. Hal ini misalnya bisa dilihat dari penerapan UU ITE yang justru mengancam kebebasan berekspresi, termasuk suara yang kritis terhadap pemerintah. Oleh karena itu, pengaturan kebebasan dalam konstitusi adalah cara yang tepat untuk memastikan agar otoritas pemerintah dapat diawasi sehingga kebebasan dapat dilindungi.
*Artikel ini diambil dari artikel yang ditulis oleh Aaron Ross Powell yang berjudul “Why are negative and positive liberty? And why does it matter?”. Link artikel: https://www.libertarianism.org/blog/what-are-negative-positive-liberty-why-does-it-matter Diakses pada 1 April 2022, pukul 12.00 WIB.

Galang Taufani adalah Managing Editor di Suara Kebebasan. Galang adalah lulusan program Sarjana Hukum (2013) dan Magister Hukum (2016) di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang. Sebelum bergabung di Suara Kebebasan, Galang pernah bekerja sebagai wartawan, peneliti, dan dosen sejak tahun 2013. Galang menulis banyak karya berupa buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Bidang yang digeluti olehnya, yaitu adalah bidang Hukum, Kebijakan Publik, Pajak, Filsafat, dan Sastra.