
Frasa libertarian mungkin masih terdengar awam, khususnya di Indonesia dengan narasi poros politik yang masih terdengar homogen. Namun, pernahkah Anda merasa kompas politik Anda terasa ‘homeless’? Jika Anda tidak pernah merasa betah sebagai seorang progresif atau konservatif, Anda mungkin seorang libertarian laten.
Samuella Christy, Managing Editor Suara Kebebasan, mengangkat artikel Maddox Locher yang berjudul “9 Signs You Might Be a Budding Libertarian”)* mengenai beberapa hal yang mungkin Anda lakukan yang bisa menjadi tanda bahwa Anda adalah seorang libertarian.
Penghindaran Pajak
Jika Anda pernah mencoba menghindari pajak atau pernah, Anda mungkin percaya bahwa uang yang Anda hasilkan adalah milik Anda. Tampaknya tidak adil bagi Anda bahwa 30-40 persen uang jerih payah Anda diambil setiap tahun dan dibelanjakan oleh pemerintah untuk hal-hal yang mungkin Anda dukung, atau bisa jadi tidak. Progresif dan konservatif tampaknya suka membelanjakan lebih banyak uang pajak untuk “membantu” orang, tetapi Anda mungkin skeptis terhadap seberapa banyak kebaikan yang sebenarnya dilakukan.
Kecenderungan menghindari pajak juga dapat menunjukkan bahwa Anda mempercayai mantra libertarian bahwa “persetujuan dalam pajak itu penting”. Jadi, jika Anda pernah bergurau menghindari pajak, atau pernah menggunakan celah pajak sendiri, Anda mungkin memiliki sifat libertarian dalam diri Anda.
Memberi Tip
Memberi tip adalah cara pramusaji menghasilkan kebanyakan uang. Pertimbangan seseorang memberi tip adalah jika performa pramusaji yang sangat baik, keramahannya, dan lain sebagainya. Anda memberi tip karena itu adalah norma sosial, tetapi pernahkah Anda melihat memberi tip sebagai bentuk tindakan sukarela yang bermanfaat bagi masyarakat?
Sebuah artikel FEE baru-baru ini menunjukkan bahwa California, yang dikenal dengan undang-undang dan pemberian pemerintahnya yang ketat, memiliki jumlah tip paling sedikit dari negara bagian mana pun. Mengapa? Kemungkinan karena orang California memandang pemerintah sebagai organisasi “amal”, yang membuat mereka berpikir “Mengapa memberi tip ketika pemerintah melakukannya untuk saya?”.
Permasalahannya adalah pemerintah tidak dermawan, membelanjakan uang kita, yang dikumpulkan dengan paksa. Dan meskipun pemerintah membelanjakan uangnya, mereka mungkin tidak memberi tip kepada pramusaji. Jika Anda berpikir bahwa memberi amal, seperti memberi tip, adalah sesuatu yang lebih baik dilakukan secara sukarela, Anda mungkin seorang libertarian pemula.
Negosiasi untuk Kenaikan Gaji
Negosiasi untuk kenaikan gaji bisa menjadi tugas yang menakutkan sekaligus bermanfaat. Meskipun demikian, banyak orang mengandalkan pemerintah untuk memberi mereka kenaikan gaji. Misalnya, sebagian besar sekolah umum menaikkan gaji guru mereka beberapa persen setiap tahun, terlepas apakah mereka memberi nilai tambah pada sistem atau tidak. Atau, misalkan pekerja buruh yang kerap melakukan demonstrasi untuk gaji yang lebih layak.
Bayangkan, Anda adalah seorang guru yang ingin bernegosiasi untuk mendapatkan bayaran lebih dari guru lain karena Anda memberikan nilai lebih, tetapi Anda diberi tahu bahwa Anda tidak dapat dibayar lebih karena itu “tidak adil” bagi guru lain. Jika Anda pernah menganggap statement itu konyol, kemungkinan besar Anda percaya pada perdagangan bebas individu, yang merupakan prinsip libertarian.
Perdagangan Bebas
Ketika Anda tidak sengaja menemukan barang bekas yang sudah tidak digunakan di rumah Anda dan berniat untuk menjualnya di platform marketplace, masalahnya adalah birokrasi dan pajak yang rumit, yang dikenakan ketika Anda menjual barang Anda.
Di platform seperti PayPal, jika Anda menghasilkan $600 atau lebih, Anda terpaksa melaporkan penghasilan tersebut karena dihitung sebagai penghasilan wiraswasta. Namun, seperti yang telah dilakukan banyak dari kita, kita menjual barang secara tunai karena penjualan tunai lebih sulit dilacak dan dikenakan pajak. Jika menurut Anda konyol untuk dikenakan pajak karena menjual TV lama dengan harga lebih dari $599,99, Anda mungkin percaya pada hak orang untuk berdagang dengan bebas. Libertarian juga melakukannya. Apakah Anda pikir Anda mungkin salah satunya?
Membeli Benda Berbahaya
Pernah mendengar larangan membeli kembang api? Kembang api dianggap “berbahaya”, tetapi Anda mungkin percaya bahwa hal itu seharusnya tidak menghentikan Anda untuk dapat membelinya. Hal-hal seperti kembang api harus menjadi risiko pengguna sendiri, seperti berenang di ujung kolam yang dalam tanpa penjaga pantai yang bertugas.
Contoh yang lebih konyol dari barang “berbahaya” adalah telur cokelat yang disebut Kinder Surprise. Pada tahun 2011, seorang wanita dihentikan oleh petugas perbatasan AS dan diancam dengan denda $300 karena dia tertangkap membawa telur coklat di Amerika Serikat.
Jika menurut Anda konyol bagi pemerintah untuk memberi tahu Anda apa yang bisa dan tidak bisa Anda beli, sekali lagi, Anda mungkin percaya pada perdagangan bebas, pilar libertarianisme.
Berdiri dalam Antrean
Apa hubungan mengantre dan libertarianisme? Berdiri dalam antrean berarti Anda percaya pada tindakan sukarela dan tatanan alam yang berasal darinya. Jika Anda mendekati barisan orang, Anda tahu bahwa adil jika orang yang datang sebelum Anda pergi lebih dulu. Mengapa? Itu karena kita sebagai manusia, ketika dibiarkan sendiri untuk bertindak sendiri, akan mengembangkan “aturan keterlibatan tersembunyi” yang kita semua pahami saat kita berintegrasi dengan masyarakat kita. Ketika kita semua mengikuti aturan tersembunyi ini, tatanan alam, seperti barisan manusia, muncul.
Berdiri dalam antrean hanyalah contoh kecil dari keteraturan alam. Tatanan alam cenderung terjadi di mana saja ada kebebasan memilih. Namun, intervensi pemerintah mencegah terjadinya tatanan alam dengan menempatkan undang-undang pada orang-orang yang mereka sendiri tidak pernah minta. Undang-undang ini kemudian menciptakan konsekuensi negatif yang tidak diinginkan dengan memberi insentif pada perilaku manusia yang tidak terorganisir dengan baik.
Dari hal-hal di atas, apa yang bisa menjadi refleksi adalah bagaimana kegiatan yang kita lakukan bisa mencerminkan pandangan atau keyakinan kita. Meskipun itu adalah kegiatan sehari-hari, bahwa Anda telah melakukan atau setidaknya menghargai hal-hal dalam daftar di atas, Anda mungkin percaya pada kekuatan pasar bebas, tindakan sukarela, tatanan alam, dan individualisme. Sebaliknya, Anda mungkin melihat bahwa alternatif dari hal-hal tersebut, seperti aturan pemerintah, bukanlah cara untuk membuat masyarakat berkembang.
Menjadi seorang libertarian bukan hanya tentang mengidentifikasi diri dengan sebuah partai sehingga Anda bisa “merasa” di rumah sendiri. Pada akhirnya, menjadi seorang libertarian adalah tentang memahami prinsip-prinsip filosofi kebebasan dan nilainya bagi masyarakat dan diri Anda sendiri.
*Artikel ini diambil dari artikel yang ditulis oleh Maddox Locher yang berjudul “9 Signs You Might Be a Budding Libertarian”. Link artikel: https://fee.org/articles/9-signs-you-might-be-a-budding-libertarian/. Diakses pada 3 Mei 2023, pukul 22.35 WIB.

Samuella Christy adalah mahasiswi Ilmu Politik Universitas Indonesia yang aktif menulis mengenai isu-isu politik, sosial, dan budaya. Dapat dihubungi di samuellachristy3005@gmail.com.