Untuk mempelajari cara membangun dan memupuk hubungan yang langgeng dengan para donor secara efektif, sangat penting untuk mengetahui cara melakukan koneksi yang tepat. Hal ini pula yang dipetik Managing Editor Suara Kebebasan, Galang Taufani dari webinar Atlas Network mengenai hal ini. Tom Palmer dan Chad Goote dari Atlas Network mengajak mengelaborasi hal tersebut dalam webinar tersebut.*
Dalam awal webinar, Palmer mengatakan bahwa ada hal yang penting yaitu mengembangkan pola pikir penggalang dana. Hal yang harus dipahami bahwa penggalangan dana bukanlah mengemis dan jangan merasa malu mengumpulkan dana untuk proyek yang sedang kita jalankan. Perlu diketahui, bahwa ide dan gagasan yang dimiliki adalah sebuah gagasan yang penting di mana setiap orang memiliki kepentingan untuk mengakses gagasan yang ada milliki.
Oleh karena itu, donor adalah orang konsumen yang memiliki kepentingan gagasan kita. Dengan demikian, maka pengertian dengan penggalangan dana ini adalah bagaimana sejatinya melakukan penggalangan adalah adalah sama saja dengan mengelola usaha bersama. Donor memiliki uang dan kita memiliki waktu dan tenaga.
Dengan kondisi yang demikian, penting untuk memperlakukan donor sebagai mitra. Maka, hal yang harus dipahami dengan baik adalah mereka berhak untuk mendapatkan penghormatan. Donor bisa juga selaku institusi, tetapi orang-orang di dalam institusi adalah orang yang berhak mendapatkan penghormatan kita karena berinteraksi dengan orang-orang tersebut. Penting untuk melihat bagaimana konteks berkomunikasi dan bagaimana mengelola hal tersebut.
Palmer dalam webinar ini juga menjelaskan bahwa dalam konteks penggalangan dana harus memiliki rencana. Penting untuk meluangkan waktu untuk membuat rencana untuk melakukan penggalangan dana tersebut. Rencana harus mencakup bagaimana sentuhan pribadi dengan membagikan hal-hal yang menarik di dalamnya dalam melakukan komunikasi. Hal lainnya adalah untuk memberikan pembaruan informasi secara tepat waktu kepada donatur tentang pekerjaan hebat yang dilakukan organisasi, sehingga kedisiplinan itu memberikan kesan yang baik.
Pekerjaan penting yang harus dilakukan adalah dengan memulai komunikasi dengan bertanya terkait proyek ini, serta mempelajari tentang apa yang donor dukung, di mana donor bekerja atau belajar, di organisasi mana donor berada. Pada akhirnya, kita perlu mendasarkan pendekatan pada apa yang diketahui tentang donor.
Lebih jauh, cara bagaimana kita mempresentasikan diri dan pekerjaan adalah hal yang sangat penting. Seperti kita tahu, bahwa ada pepatah “jangan menilai seseorang dari sampulnya,” namun hal itu tidak sepenuhnya benar karena banyak penilaian dilakukan melalui sampul atau penampilan seseorang. Setiap orang yang ingin mendapatkan donor harus menghabiskan waktu (dan bahkan sedikit uang) untuk membuat presentasi terlihat serius dan profesional.
Sementara, Chad menjelaskan bahwa penghargaan, penerimaan, dan pengakuan adalah hal yang sangat penting. Penting untuk memiliki komunikasi yang tulis. Ia menjelaskan bahwa budaya sangatlah berbeda-beda, tetapi jika bisa, berkomunikasi seperti kepada seorang teman. Termasuk didalamnya adalah bagaimana berterima kasih. Penting untuk selalu menonjolkan pencapaian dalam setiap capaian yang sudah ada agar donor terkesan.
Dalam bekerja sama dengan donor, jujur dengan donor tentang apa yang kita janjikan adalah penting. Jika Anda tidak dapat melakukannya, atau jika kondisinya berubah, harus memberi tahu donor dan, jika perlu, mintalah bimbingan. Hubungan jangka panjang lebih aman bila didasarkan pada kesetiaan dan kepercayaan. Oleh karena itu, secara individual penting untuk membuat konsisten dan tepat waktu terkait dengan perkembangan kerja sama yang dilakukan.
Pelajaran yang dapat diambil dari webinar di atas adalah penting untuk mengelola relasi dan komunikasi yang baik dan dengan rasa saling menghormati dengan donor untuk keberlangsungan organisasi. Banyak sekali tantangan, namun cara-cara yang disampaikan oleh Tom Palmer dan Chad Goote memberikan penjelasan bahwa hal itu bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Hal-hal fundamental dari perspektif dan komunikasi harus dilakukan untuk mendukung hal tersebut.
*Sumber: https://ana.atlasnetwork.org/learn/course/42/play/226/WEBINAR%253A%2BFRIENDRAISING%2B-%2BWHAT%2BIS%2BCULTIVATION%253F. Diakses pada 8 Desember 2022, pukul 11.30. WIB.
.
Galang Taufani adalah Managing Editor di Suara Kebebasan. Galang adalah lulusan program Sarjana Hukum (2013) dan Magister Hukum (2016) di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang. Sebelum bergabung di Suara Kebebasan, Galang pernah bekerja sebagai wartawan, peneliti, dan dosen sejak tahun 2013. Galang menulis banyak karya berupa buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Bidang yang digeluti olehnya, yaitu adalah bidang Hukum, Kebijakan Publik, Pajak, Filsafat, dan Sastra.
