Cerita Webinar Atlas Network “Nail It and Scale It: Fundraising Tips to Start and Grow Think Thank”

189
Sumber gambar: https://suarakebebasan.id/cerita-webinar-atlas-network-policy-and-press-media-relations-101/

Pada hari Senin, 25 Juli 2022, Galang Taufani, Editor Pelaksana Suara Kebebasan, mengikuti webinar Atlas Network dengan topik Nail It and Scale It: Fundraising Tips to Start and Grow Think Thank.” Menjadi narasumber dalam acara ini adalah Connor Boyack, pendiri dan presiden Libertas Institute.*

Pada saat memulai sebuah organisasi, seringkali kita menghadapi pertanyaan  kuno “ayam dan telur”: Apakah  memulai bekerja dahulu, atau apakah menggalang dana terlebih dahulu? Penggalangan dana untuk organisasi yang baru, tentu saja akan sulit. Oleh karena itu,  penting untuk membangun basis donor, mendapatkan pendanaan pertama, dan menyusun rencana bisnis yang menarik menarik untuk donor.

Connor Boyack, pendiri dan presiden Libertas Institute, mengetahui secara langsung apa yang diperlukan untuk memulai sebuah organisasi dan mendirikan basis donor. Dalam webinar ini, Connor berbagi pengalamannya tentang memulai sebuah organisasi baru dan memberi tips dan trik terbaiknya untuk mendapatkan donasi pertama dan membangun kemampuan penggalangan dana dari awal.

Connor Boyack adalah pendiri dan presiden Libertas Institute, sebuah wadah pemikir pasar bebas di Utah. Connor dikenal sebagai salah satu orang paling berpengaruh secara politik di Utah oleh The Salt Lake Tribune. Kepemimpinan Connor telah menghasilkan lusinan kemenangan legislatif yang mencakup berbagai bidang, seperti privasi, transparansi pemerintah, hak milik, kebijakan narkoba, pendidikan, kebebasan pribadi, dan banyak lagi. Sebagai pembicara publik dan penulis 20 buku, Connor terkenal karena buku “The Tuttle Twins”, seri anak-anak yang memperkenalkan pembaca muda pada prinsip-prinsip ekonomi, politik, dan sipil.

Prinsip utama dalam mengelola organisasi adalah bagaimana membuat  produk yang bernilai (Most Valuable Product/ MVP). Hal ini penting untuk memberikan gambaran apa yang akan dikerjakan oleh organisasi. Produk tersebut tidak harus sesuatu yang langsung jadi, melainkan adalah proses yang dilakukan seiring berjalan waktu.

Connor menyampaikan bahwa ia mempertimbangkan memulai organisasi  pada awalnya adalah dengan cara memposisikan sebagai sebuah pekerjaan sampingan. Hal ini penting, karena seringkali tantangan terkait dengan memulai organisasi adalah membutuhkan waktu dan proses. Oleh karena itu, tidak perlu untuk membuat keputusan-keputusan besar di awal. Dengan demikian, hal ini tidak akan membuat sulit dalam menjalankannya. Seringkali hal ini diperlukan karena dalam prosesnya organisasi masih membutuhkan waktu untuk berkomunikasi dengan donor dan membangun organisasi.

Meskipun demikian, organisasi juga harus memiliki perencanaan yang jelas dan matang. Hal ini bisa dijelaskan melalui visi dan tujuan jangka panjang organisasi. Kemudian, hal itu dijabarkan melalui program dan strategi yang intinya adalah fokus pada serangkaian langkah awal yang dapat dicapai yang akan membangun kepercayaan donor. Organisasi dapat berperan sebagai  underdog, mengingat ada banyak goliath di luar sana. Kontraskan citra diri organisasi sebagai seorang David di depan Goliath, baik di depan musuh maupun organisasi lainnya.

Oleh karena itu, mencari kemampuan terbaik organisasi yang dibangun dan mampu beresonansi dengan donor adalah hal yang bagus untuk dilakukan di awal. Connor menyampaikan tidak perlu menyiapkan banyak hal dan  jangan “menjadi segalanya bagi orang-orang,”  karena sangat tidak mungkin. Lebih baik untuk memulai mengasah kemampuan yang terbaik dan mengisi kekosongan yang ada. Selain itu, tidak perlu melakukan persaingan.

Organisasi juga harus melibatkan orang-orang yang memberikan dampak pada organisasi dengan menempatkan orang-orang tersebut pada papan daftar kepengurusan organisasi. Hal itu tidak berarti bahwa  kepengurusan harus diisi oleh setiap orang yang bisa membantu secara penuh, namun seminimal mungkin juga dapat memberikan pengaruh dan memberikan legitimasi kepda proyek yang sedang organisasi kerjakan. Hal ini penting sebagai modal seiring pertumbuhan organisasi.

Tentu, selanjutnya adalah  bagaimana organisasi mampu melakukan memberikan umpan terhadap donor agar mau memberikan pendaaan. Jawabannya adalah dengan memilih donor yang berskala dengan organisasi. Hal itu penting, mengingat apabila donor mengatakan setuju, maka lebih mudah utuk menawarkan jumlah yang lebih besar pada waktu selanjutnya. Selain itu, dengan mengumpulkan donatur yang lebih kecil sekalipun, maka organisasi dapat menggunakannya sebagai bukti sosial untuk donasi yang lebih besar di masa yang akan datang.  Maka, menarik pujian dari pihak ketiga yang dapat memvalidasi pekerjaan organisasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menarik lebih banyak dukungan adalah hal yang positif.

Secara umum, organisasi menjadi besar dalam hal penggalngan dana apabila memenuhi beberapa hal:  Pertama,  miliki peta yang jelas bagaimana dapat mencapainya secara realistis. Kedua, mengumpulkan proposal menarik yang menjual visi tentang apa yang ingin dicapai. Ketiga, memiliki tim yang dapat dengan jelas mengeksekusi apa yang sedang diusulkan.

Sebagai penutup, penggalangan dana merupakan salah satu hal yang paling penting. Akan tetapi, penggalangan dana bukanlah sesuatu yang mudah. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh berbagai organisasi non-profit dalam melakukan hal tesebut. Untuk itu, bagi organisasi penting untuk membangun basis donor dan bagaimana melakukan teknik penggalangan dana  yang tepat. Pengalaman Connor Boyack menjelaskan bahwa penting untuk melihat bagaimana skala  penggalangan dana dan strategi itu bisa dilakukan dalam proses organisasi yang sedang bertumbuh.

 

 *Sumber: https://suarakebebasan.id/cerita-webinar-atlas-network-policy-and-press-media-relations-101/. Diakses pada 25 Juli 2022, pukul 10.30 WIB.