Cerita kali ini mengangkat kerja Atlas Network dan mitra jaringannya di Lithuania dalam memperjuangkan kebebasan. Galang Taufani, Editor Pelaksana Suara Kebebasan, mengangkatnya dari portal Atlas Network.
Taurag adalah kota industri kecil di barat Lithuania, dekat wilayah Kaliningrad, Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi contoh bagi seluruh negara karena berhasil menarik investasi asing dan mengembangkan inovasi energi hijau. Sepuluh tahun lalu, kota ini tidak cukup memiliki kebijakan publik yang baik dan kurangnya kesempatan untuk berkembang. Indeks Kinerja Kota Lithuanian Free Market Institute (LFMI) Tahun 2014 mencatat Taurag berada pada peringkat 47 dari 54.
Dari indeks LFMI, Taurag memiliki tingkat pengangguran yang tinggi, investasi rendah, dan alokasi sumber daya publik yang terbatas dan tidak efisien. Hal itu menunjukkan bahwa kota itu Itu tertinggal dari kota-kota lain, dan warganya menderita lantas pergi untuk menemukan pilihan yang lebih baik
Peringkat rendah Taurag telah dibenarkan pada tahun 2014. Ada kelangkaan peluang bagi warga, pemerintah memiliki sebidang tanah kosong, dan perusahaaan di kota banyak yang gagal. Situasi tersebut menyebabkan orang-orang pergi berbondong-bondong keluar negeri meninggalkan Lithuania untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Dainius dan Lina Lapinskas adalah sebagai dari mereka yang melakukan itu dan memilih pergi ke London. Dainius bekerja di sebuah pabrik cokelat di Inggris. Meskipun demikian, tinggal di luar negeri berarti bahwa anak-anaknya tidak akan dapat bersekolah di sekolah Lituania, mereka akan terpisah dari keluarga besar mereka, dan jauh dari rumah.
Melihat situasi yang demikian, di antara sekian banyak yang berhasil mendiagnosa persoalan di Taurag adalah Mantan Walikota, Sigitas Mičiulis. Dia menyadari bahwa kota ini perlu menerapkan beberapa reformasi penting dan merestrukturisasi lingkungannya untuk melakukan bisnis, menarik investasi asing, mengurangi pengangguran, dan meminimalkan peran kotamadya dalam ekonomi lokal. Dengan demikian, hal ini akan meningkatkan kemakmuran kota dan warga tidak perlu mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain.
Indeks Kinerja Kota LFMI adalah kajian yang menggunakan 65 indikator untuk mengukur sejauh mana pemerintah daerah menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk hidup dan bekerja, mempromosikan kebebasan berpikir, memastikan pilihan konsumen, mendorong investasi, dan mendorong pemerintahan yang bagus. Dari itu, Indeks Kinerja Kota LFMI memberikan langkah-langkah yang diperlukan untuk memberlakukan perubahan di Taurag. Bagian dari reformasi struktural yang dilaksanakan oleh pejabat lokal adalah diantanya termasuk membuang aset kota yang tidak terpakai—seperti menjual sebidang tanah yang belum dikembangkan ke perusahaan Denmark bernama Netmark, yang memproduksi jaring ikan dan olahraga. Netmark membeli properti tersebut untuk memperluas operasinya yang sudah ada. Sejak membeli tanah tambahan seluas 1.600 meter persegi pada tahun 2016, Netmark telah meningkatkan kapasitas produksi mereka sebesar 30%, mempekerjakan staf tambahan, membayar lebih banyak pajak, dan memberikan lebih banyak manfaat kepada negara bagian, kotamadya, dan penduduk Taurag.
Pemerintah kota telah menggunakan penelitian LFMI untuk menanggapi kritik terhadap privatisasi ketika mereka mencoba menciptakan kondisi yang sama untuk persaingan di antara entitas ekonomi. Taurag adalah yang pertama di Lituania yang menjual saham perusahaan kota. Dalam meninjau aset yang dimiliki pemerintah kota—dari bangunan, tanah, hingga perusahaan kota—pemerintah kota mengidentifikasi apa yang tidak perlu dimiliki dan dipelihara oleh pemerintah lokal, apa yang menguras sumber daya publik yang terbatas, dan apa yang dapat dijual kepada mereka yang benar-benar ingin memilikinya. Hal ini adalah dalam rangka berinvestasi dalam membuat aset tersebut produktif. Investasi tersebut meningkatkan area, menciptakan lapangan kerja, dan memungkinkan pemerintah kota untuk mengalokasikan kembali sumber daya yang terbatas ke dalam layanan publik yang lebih tepat.
Dainius dan Lina memutuskan untuk pindah kembali ke Taurag. sebuah kota yang telah mengubah dirinya menjadi tempat yang menarik untuk bekerja, tinggal, dan membesarkan keluarga. Dainius bekerja di Netmark. Kini, ia dan Lina dapat membesarkan putra dan putri mereka dekat dengan keluarga besar mereka.
Kisah perubahan Taurag melibatkan banyak aktor, semuanya bekerja menuju hasil yang sama, yaitu dengan cara menciptakan komunitas yang lebih baik untuk hidup dengan kebebasan, martabat, dan peluang. LFMI memetakan arah yang jelas, pemerintah kota melaksanakan rencana reformasi untuk membuat kota menjadi tempat yang lebih menarik untuk berbisnis, dan perusahaan swasta seperti Netmark melakukan investasi yang saling menguntungkan dengan itikad baik. Keberhasilan yang satu dibangun di atas keberhasilan yang lain, dan orang Lituania seperti Dainius dan Lina sekarang diuntungkan.
Dari sisi kebebasan dari titik balik kemajuan Kota Taurag memperhatikan beberapa hal yang sangat penting di mana kebebasan, baik itu dalam aspek apapun, adalah sebuah kondisi alamiah yang memberikan dan menuntun pada kesejahteraan. Dalam aspek ekonomi misalnya, pengembangan dengan membuka investasi asing, telah memberikan dampak yang besar terhadap terbukanya lapangan pekerjaan sekaligus memberikan dampak ekonomi yang besar terhadap kota Taurag.
Selain itu, kebijakan publik adalah instrumen penting yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, memenangkan kebijakan adalah hal yang wajib terus dilakukan sebagai pijakan untuk melihat bagaimana kebijakan sebagai instrumen yang terbaik untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Sebagai penutup, merujuk pada pengalaman di Kota Taurag, Lithuania, membangun kota berdasarkan kebijakan publik dengan perspektif kebebasan berdampak pada kemakmuran warga. Hal ini pulalah yang patut digarisbawahi dari reformasi dan restrukturisasi di Kota Taurag. Dengan semangat mengembangkan kebijakan publik yang melibatkan berbagai pelaku kepentingan kepentingan, maka cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur bukanlah hal yang mustahil.
Sumber: https://www.atlasnetwork.org/stories/thriving-at-home-in-lithuania. Diakses pada 24 Maret 2022, pukul 20.30 WIB.

Galang Taufani adalah Managing Editor di Suara Kebebasan. Galang adalah lulusan program Sarjana Hukum (2013) dan Magister Hukum (2016) di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang. Sebelum bergabung di Suara Kebebasan, Galang pernah bekerja sebagai wartawan, peneliti, dan dosen sejak tahun 2013. Galang menulis banyak karya berupa buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Bidang yang digeluti olehnya, yaitu adalah bidang Hukum, Kebijakan Publik, Pajak, Filsafat, dan Sastra.