Kolaborasi tim adalah sesuatu yang sangat penting agar suatu organisasi bisa berjalan dengan baik. Tanpa adanya kolaborasi yang baik, maka sebuah organisasi tentu akan sangat sulit dapat dijalankan, dan bukan tidak mungkin kelak organisasi tersebut akan terpecah, dan tidak mampu mencapai tujuannya.
Ada berbagai faktor yang dapat membuat kolaborasi dan kerja sama tim di sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik. Topik inilah yang menjadi bahasan dari webinar yang diselenggarakan oleh organisasi mitra Suara Kebebasan, Atlas Network, yang berjudul “How to Master Cross-Team Collaboration Confirmation”, yang dipresentasikan oleh Shannon Carter. Editor Pelaksana Suara Kebebasan, Haikal Kurniawan, menjadi salah satu peserta dari diskusi webinar tersebut.
Faktor pertama yang sangat penting agar kolaborasi dan kerja sama tim di sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik adalah membuat suatu program menarik bagi tim yang kita miliki. Bila program yang kita lakukan tidak menarik bagi anggota organisasi, tentu kolaborasi dan kerja sama akan sulit untuk dilakukan antara sesama anggota organisasi.
Aspek lain yang tidak kalah pentingnya adalah menghormati waktu orang lain. Hal ini adalah sesuatu yang sangat penting agar suatu organisasi bisa berjalan dengan baik. Setiap anggota di suatu organisasi tentu memiliki keseharian dan kebutuhan yang berbeda-beda. Bila kita memaksakan pekerjaan kepada anggota tim kita yang lain yang tidak sesuai dengan waktu mereka, maka kerja sama dan kolaborasi tim juga tidak dapat berjalan dengan baik.
Untuk itu, karena waktu adalah sesuatu yang sangat terbatas, maka kita harus mengetahui prioritas yang akan kita lakukan. Tanpa adanya prioritas, maka akan sulit kita untuk mampu mengalokasikan waktu terbatas yang kita miliki secara efisien. Selain itu, sangat penting juga bagi kita untuk menanyakan terlebih dahulu timeline yang ideal bagi rekan kita untuk mengerjakan program tertentu.
Hal lain yang disampaikan oleh Carter agar kolaborasi dan kerja sama antar organisasi dapat berjalan dengan baik adalah kita harus eksplisit mengenai program dan proyek serta tugas yang dibagi ke setiap anggota. Miskomunikasi adalah hal yang harus dihindari agar sebuah organisasi dapat menjalankan programnya dengan baik. Untuk itu, instruksi dan pembagian kerja yang jelas adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan.
Terkait dengan pentingnya instruksi dan pembagian kerja yang jelas, Carter mengatakan bahwa sangat penting untuk mencatat dan menuliskan pembagian kerja dan instruksi kepada setiap anggota di organisasi mengenai tugas yang harus mereka lakukan. Dengan kita mencatat dan menulis instruksi dan pembagian kerja tersebut, maka kita tidak akan lupa dan kesalahpahaman dapat dihindari.
Fleksibilitas juga merupakan hal yang penting agar kerja sama dan kolaborasi dapat berjalan dengan baik. Sebuah organisasi harus dapat memiliki prediksi output yang masuk akal dan tidak berlebihan. Adanya perkiraan hasil yang berlebihan tentu akan membuat kerja sama dan kolaborasi tidak bisa dilakukan dengan baik.
Faktor mengenai pendanaan merupakan salah satu hal yang menurut Carter menyebabkan fleksibilitas menjadi sesuatu yang sangat penting. Sebuah organisasi tentu memiliki dana yang terbatas dan tidak limitless. Tanpa adanya fleksibilitas untuk mengelola dana yang kita miliki, tentu penggunaan dana yang efisien bagi sebuah organisasi menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.
Konflik antar anggota di sebuah organisasi atau pihak-pihak yang saling melakukan kerja sama tentu juga merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Adanya konflik dan perselisihan adalah resiko bila seseorang ingin bekerja sama dengan orang lain untuk menjalankan program atau proyek tertentu. Lantas, bila konflik tersebut terjadi, apakah yang harus kita lakukan?
Carter mengatakan, bila perselisihan terjadi, jangan sampai kita mengeskalasi hal-hal yang tidak perlu untuk dieskalasi. Mengeskalasi hal-hal yang tidak perlu ketika konflik terjadi tentu akan membuat konflik tersebut semakin membesar dan meluas, dan akan memperparah keadaan. Selain itu, ketika perselisihan terjadi, kita juga harus tetap mampu untuk menghormati orang lain agar eskalasi bisa terhindari.
Memasuki sesi tanya jawab, ada salah satu peserta yang menanyakan terkait feedback ketika suatu program atau proyek sudah selesai dilaksanakan. Apakah feedback adalah sesuatu yang penting?
Carter menjawab bahwa feedback adalah sesuatu yang sangat penting ketika sebuah pekerjaan atau proyek selesai, terutama bila orang-orang yang bekerja sama tersebut memiliki rencana untuk berkolaborasi kembali untuk mengerjakan proyek atau program tertentu. Namun, Carter juga mengingatkan, terkait dengan feedback, jangan sampai terlalu banyak mengangkat aspek negatif dari kinerja orang lain.
Sebagai penutup, adanya kolaborasi dan kerja sama yang baik merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi. Tanpa adanya kolaborasi dan kerja sama tentu akan mustahil organisasi dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, poin-poin yang disampaikan oleh Carter sangat penting untuk diperhatikan dan dijalankan bila kita ingin organisasi tempat kita berkerja dapat bekerja dengan baik dan bisa menjalankan program-program yang dirancangnya.

Haikal Kurniawan merupakan editor pelaksana Suara Kebebasan dari Januari 2020 – Januari 2022. Ia merupakan alumni dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Haikal menyelesaikan studinya di Universitas Indonesia pada tahun 2018 dengan judul skripsi “Warisan Politik Ronald Reagan Untuk Partai Republik Amerika Serikat (2001-2016).”
Selain menjadi editor pelaksana dan kontributor tetap Suara Kebebasan, Haikal juga aktif dalam beberapa organisasi libertarian lainnya. Diantaranya adalah menjadi anggota organisasi mahasiswa libertarian, Students for Liberty sejak tahun 2015, dan telah mewakili Students for Liberty ke konferensi Asia Liberty Forum (ALF) di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun bulan Februari tahun 2016, dan Australian Libertarian Society Friedman Conference di Sydney, Australia pada bulan Mei 2019. Haikal saat ini menduduki posisi sebagai salah satu anggota Executive Board Students for Liberty untuk wilayah Asia-Pasifik (yang mencakup Asia Tenggara, Asia Timur, Australia, dan New Zealand).
Haikal juga merupakan salah satu pendiri dan koordinator dari komunitas libertarian, Indo-Libertarian sejak tahun 2015. Selain itu, Haikal juga merupakan alumni program summer seminars yang diselenggarakan oleh institusi libertarian Amerika Serikat, Institute for Humane Studies, dimana Haikal menjadi peserta dari salah satu program seminar tersebut di Bryn Mawr College, Pennsylvania, Amerika Serikat pada bulan Juni tahun 2017.
Mewakili Suara Kebebasan, Haikal juga merupakan alumni dari pelatihan Atlas’s Think Tank Essentials yang diselenggarakan oleh Atlas Network pada bulan Februari 2019 di Colombo, Sri Lanka. Selain itu, ia juga merupakan alumni dari workshop International Academy for Leadership (IAF) yang diselenggarakan oleh lembaga Friedrich Naumann Foundation di kota Gummersbach, Jerman, pada bulan Oktober 2018.
Haikal dapat dihubungi melalui email: haikalkurniawan@studentsforliberty.org.
Untuk halaman profil Haikal di Students for Liberty dapat dilihat melalui tautan ini.
Untuk halaman profil Haikal di Consumer Choice Center dapat dilihat melalui tautan ini.