Pada tanggal 11 Maret 2020, lembaga asal Jerman, Friedrich Naumann Foundation (FNF), menyelenggarakan acara gathering tahunan. FNF merupakan lembaga internasional yang giat dalam mengadakan acara diskusi lokakarya dan edukasi mengenai kebebasan dan demokrasi.
Acara yang diselenggarakan tepat di kantor FNF di Jakarta Selatan ini dihadiri oleh berbagai organisasi dan aktivis yang memiliki fokus terhadap kebebasan dan demokrasi. Sebagai sebuah lembaga yang concern menyuarakan kebebasan dan aktif dalam membahas isu-isu demokrasi, Suara Kebebasan turut menghadiri acara ini.
Pada pukul 13.00 WIB, pasca makan siang, acara inti dimulai. Acara FNF kali mencoba untuk mendiskusikan tema yang menarik, yaitu Liberty and Character, yang dibawakan oleh presiden emiratus dari lembaga libertarian asal Amerika Serikat, Foundation for Economic Education (FEE), Lawrence W. Reed. yang sedang berada di Indonesia. Beliau menjadi pembicara utama dalam acara ini,
Perkembangan karakter dalam liberalisme memerankan peran yang sangat penting. Karena, menurut penulis, juga halangan dari berbagai macam pihak terhadap perkembangan demokrasi kita, tak lain karena tidak tertanam baik karakter dan penghargaan terhadap kebebasan di dalam masyarakat kita.
Reed mengajak kita untuk mengembangkan karakter yang kita miliki. Jika kita ingin hidup dalam masyarakat merdeka, kita harus meningkatkan kualitas karakter sebagai prioritas tertinggi. Paham kebebasan misalnya, sangat menekankan pada pengendalian diri.
Kita percaya bahwa kebebasan dan juga kebaikan tidak lahir dari instruksi pemerintah ataupun aturan hukum yang dibuat oleh politikus titik kebaikan dan pengendalian diri adalah kunci. Kebebasan individu hanya bisa terjadi jika manusia mengembangkan karakteristik yang diizinkan untuk mengendalikan diri mengikuti nuraninya.
Hingga saat ini, memang politisi dan pemerintah merasa bahwa mereka memiliki posisi yang kuat, sehingga berhak untuk mengatur orang lain. Mereka merasa berhak menjadi penjaga moralitas dan mendikte kebaikan bagi warganya. Padahal, bagi Reed, kita tahu bahwa kebaikan lahir dari karakteristik manusia bukan dari pengaturan pemerintah.
Reed mencontohkan cerita kisah Nicholas Winton, yang berjasa menyelamatkan ratusan anak-anak Yahudi di Cekoslovakia, yang diteror oleh Nazi Jerman pada tahun 1938. Winton bisa saja mengabaikan dan hidup aman di negaranya. Namun, hati nuraninya berkata lain. Dengan semangat moral tinggi kemudian berusaha menyelundupkan anak-anak malang itu ke Swiss dan Inggris agar mereka bisa menikmati hidup yang lebih baik.
Winton adalah contoh bahwa manusia dapat berbuat baik dan melakukan tindakan besar tanpa perlu menunggu instruksi dari siapapun. Kebaikan tersebut dilandaskan pada karakter yang berasal dari bisikan hati nuraninya.
Kebebasan untuk mengatur hidup juga berarti kebebasan untuk menjalankan bisnis dan ekonomi. Pasar bebas telah menghasilkan barang dan produk-produk kebutuhan yang saat ini menjadi kebutuhan setiap orang. Pasar bebas adalah contoh bagaimana kehendak individu bisa merciptakan suatu yang kompleks, di mana pemerintah tidak mungkin bisa mengaturnya.
Reed mencontohkan tentang cerita pensil yang dijabarkan oleh pendiri FEE, Leonard Read, yang menjelaskan kompleksitas produksi pensil. Dalam memproduksi pensil tersebut, antara si penjual kayu, penambangan granit, penebang pohon, dan juga produsen kayu, tidak saling mengenal. Namun, mereka bisa bekerja sama untuk menjadikan pensil dari tidak ada menjadi barang yang bisa kita gunakan.
Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab. Dalam sesi tersebut, ada pertanyaan menarik, yakni apa yang harus dilakukan ketika di dalam suatu negara yang masyarakatnya memiliki karakter yang buruk. Padahal, demokrasi dalam prosesnya mengambil pilihan orang-orang yang mayoritas. Reed menjawab, maka dari itu sangat penting bagi masyarakat untuk diedukasi demi menanamkan karakter yang baik.
Reed kemudian memberikan beberapa jenis karakter yang menurutnya merupakan karakter yang penting untuk membangun masyaraat bebas. Karakter-karakter tersebut adalah:
- Kejujuran. Tentu siapapun tahu bahwa bohong itu buruk dan juga jujur itu baik. Siapapun mengapresiasi kejujuran dan membenci kebohongan.
- Rendah hati. Jangan selalu merasa sebagai perencana yang hebat dan mengetahui kebutuhan orang lain. Rendah hati adalah pilar utama dalam kebebasan.
- Keberanian. Berusaha menjadi berani dan konsisten terhadap kebebasan. Berani memprotes kesalahan dan berani mengambil resiko untuk maju (dalam memulai bisnis juga dibutuhkan keberanian).
- Tanggung Jawab. Berani mengakui dan bertanggung jawab pada perbuatan salah dan berusaha untuk memperbaikinya.
- Optimis Bekerja keras dan selalu memandang sesuatu yang baik akan datang di masa depan.
- Berprinsip. Memiliki pandangan hidup tersendiri dan menghargai orang lain yang memiliki prinsip berbeda.
Reed menutup presentasinya dengan mengatakan bahwa, setiap individu mempunyai tugas untuk membuat atau membentuk karakteristik yang jujur, rendah hati, berani, serta bertanggung jawab. Akhir kata, Reed mengatakan bahwa jika kita tidak mengatur diri kita sendiri, hal tersebut akan mengundang tirani yang akan mengatur hidup kita.

Reynaldi adalah seorang aktivis muslim moderat yang tertarik untuk mengembangkan ide-ide mengenai toleransi, kemanusiaan, kebebasan, dan kerukunan antar umat beragama. Email: adisuryareynaldi@gmail.com